• +62 811-221-488
  • #
  • Cilaki, Bandung

Artikel

Mewujudkan Sains Berjiwa: Arah Baru Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan Kehidupan

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Kita hidup di masa di mana manusia memiliki teknologi yang luar biasa, tetapi kehilangan kebijaksanaan untuk menggunakannya dengan benar.Krisis ini bukan karena kekurangan sains, melainkan karena kekosongan jiwa dalam sains.Maka langkah berikutnya bukan lagi memperbanyak pengetahuan, melainkan menghidupkan kembali kesadaran dalam pengetahuan itu sendiri. 1. Pendidikan Berjiwa: Menanamkan Kesadaran Sejak Awal Universitas dan lembaga…

Sains Berjiwa: Kelahiran Ilmu Baru tentang Manusia dan Semesta

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Sains lahir dari rasa ingin tahu manusia tentang dunia; spiritualitas lahir dari kerinduan jiwa untuk pulang kepada makna.Selama ini keduanya berjalan terpisah — satu di laboratorium, satu di tempat suci.Namun kini, batas itu mulai runtuh. Dunia sedang memasuki masa di mana pengetahuan tidak cukup tanpa kesadaran, dan kesadaran tidak lengkap tanpa pengetahuan. 1. Krisis…

Sains Berjiwa: Model Konkret dari Komunikasi Jiwa Ibu dan Janin

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Selama ini, penelitian tentang kehamilan berfokus pada aspek medis dan fisiologis. Denyut jantung janin, tekanan darah ibu, kadar hormon, dan nutrisi menjadi pusat perhatian.Namun di balik semua itu, tersembunyi satu dimensi yang belum disentuh oleh sains modern: dimensi jiwa — komunikasi batin antara dua kesadaran yang sedang saling mengenal. Di sinilah lahir gagasan besar:…

Menuju Metodologi Baru: Meneliti Jiwa dalam Sains

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Jika sains ingin benar-benar memahami kehidupan, maka ia tidak bisa berhenti di laboratorium — ia harus masuk ke ruang keheningan, ke ruang di mana jiwa berkomunikasi dalam diam.Selama ini, sains menolak hal-hal yang tak terukur. Namun, keterbatasan alat ukur tidak berarti ketiadaan realitas. Jiwa ada, bukan karena bisa dibuktikan, tetapi karena ia dihidupi. Maka…

Revolusi Paradigma: Saat Jiwa Menjadi Sentral dalam Sains

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Selama berabad-abad, sains telah menempatkan dirinya sebagai penjaga kebenaran objektif: sesuatu yang dapat diukur, diuji, dan direplikasi. Namun dalam upayanya untuk menguasai realitas, sains justru kehilangan sesuatu yang paling mendasar — jiwa.Jiwa dianggap terlalu subjektif, terlalu samar untuk dijadikan bahan penelitian. Tapi ironisnya, tanpa jiwa, setiap angka dan rumus kehilangan arah moral, kehilangan makna…

Metafisika Kehamilan: Bagaimana Jiwa Menuntun Evolusi Kesadaran Manusia

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Tidak ada peristiwa yang lebih sakral dari kehamilan.Di sanalah, kehidupan baru muncul bukan karena kebetulan biologis,tetapi karena panggilan metafisis — keputusan jiwa untuk turun ke alam materi. Ketika seorang ibu hamil, sesungguhnya dua kesadaran sedang berdialog di ruang rahasia antara dunia roh dan dunia jasad.Ibu menjadi jembatan antara langit dan bumi,dan janin bukan sekadar…

Sains Rahim: Jiwa Sebagai Inti Pengetahuan tentang Kehidupan

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Ada satu ruang yang tidak pernah dikunjungi laboratorium mana pun di dunia,namun di sanalah seluruh rahasia kehidupan dirajut dengan lembut dan sunyi — rahim seorang ibu.Di ruang itulah sains menemukan batasnya, dan jiwa memperlihatkan kebesarannya. Rahim bukan sekadar organ biologis; ia adalah universitas keheningan, tempat di mana kehidupan belajar berbicara tanpa kata, bergerak tanpa…

Menuju Sains yang Berjiwa: Saat Pengetahuan Kembali Pulang ke Hati

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Sains modern telah berjalan terlalu jauh dari rumah asalnya — jiwa manusia.Ia tumbuh dalam logika dan analisis, tetapi kehilangan akar pada rasa dan makna. Kini, ketika dunia mulai lelah dengan kehampaan hasil-hasil “kemajuan tanpa arah”, muncul panggilan baru: membangun sains yang kembali berpusat pada jiwa. 1. Sains Tak Harus Menolak Jiwa Selama ini, sains…

Ketika Sains Kehilangan Jiwa: Menemukan Kembali Bahasa Kehidupan yang Hilang

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Sains telah membawa manusia melangkah jauh — menciptakan teknologi canggih, mengurai rahasia genetik, bahkan memetakan otak hingga ke neuron terkecil. Namun di balik keberhasilan itu, muncul satu kekosongan yang kian terasa: jiwa manusia perlahan menghilang dari percakapan ilmiah tentang kehidupan. 1. Sains yang Melihat Tanpa Merasakan Sains bekerja dengan pengamatan dan pembuktian. Ia hanya…

Mengapa Sains Takut pada Jiwa: Sebuah Kritik atas Keangkuhan Pengetahuan Modern

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Pendahuluan Manusia modern hidup di tengah kemajuan sains yang menakjubkan.Teknologi mampu menembus angkasa, memetakan gen, bahkan memprediksi cuaca dan penyakit.Namun di tengah keberlimpahan pengetahuan itu, muncul paradoks besar: jiwa manusia justru semakin kehilangan arah.Sains berbicara seolah mengetahui segalanya tentang kehidupan, tetapi diam seribu bahasa ketika ditanya tentang makna hidup itu sendiri.Mengapa demikian? Karena sejak…