• +62 811-221-488
  • #
  • Cilaki, Bandung
image_pdfimage_print

KUNCI KESELAMATAN DALAM KANDUNGAN: Ketika Jiwa Ibu dan Janin Mendengarkan Pengetahuan Ilahi

Oleh: dr. Maximus Mujur, SpOG Pendahuluan: Dunia yang Bising, Jiwa yang Sunyi Di tengah gelombang informasi, algoritma kecerdasan buatan, dan teori-teori medis yang terus berkembang, manusia telah banyak belajar tentang tubuh, penyakit, dan terapi. Tapi semakin banyak ia belajar, semakin ia kehilangan suara terdalam: suara jiwanya sendiri. Dalam konteks kehamilan, ini menjadi lebih kritis—sebab bukan hanya tubuh ibu yang sedang…

Kunci Keselamatan: Belajar dari Pengetahuan Ilahi di Tengah Kekacauan Dunia

Oleh: dr. Maximus Mujur, SpOG Di tengah dunia yang semakin bising oleh gelombang informasi dan teori-teori buatan manusia, suara jiwa seringkali tenggelam. Manusia terus belajar, meneliti, dan menyusun pengetahuan demi meraih “kebenaran” yang diyakini akan menyelamatkan hidupnya. Tapi, benarkah semua pengetahuan itu bisa memberi keselamatan? Mari kita mengingat kembali pelajaran dari kisah Petrus, murid Yesus, yang diberi kunci Kerajaan Surga…

Komunikasi Jiwa Ibu dan Janin: Pengalaman 30 Tahun Menjadi Dokter Kandungan

Oleh: dr. Maximus Mujur, SpOG “Saya sudah lebih dari 30 tahun menolong kelahiran. Saya belajar ilmu kebidanan, ilmu kandungan, ilmu sains, tapi saya juga belajar mendengarkan ibu-ibu yang hamil. Di situlah saya sadar: ilmu kedokteran itu penting, tapi mendengarkan jiwa ibu—dan janinnya—jauh lebih penting.” 📌 Bukan Sekadar Rahim, Tapi Rumah Jiwa Banyak orang berpikir kehamilan hanya proses biologis: pembuahan, pembelahan…

Manusia Bukan Sekadar Nasi dan Otak: Kembalilah Menjadi Jiwa yang Mengasihi

Di zaman yang mengagungkan kecanggihan teknologi dan membanggakan kecerdasan otak, manusia perlahan mulai kehilangan dirinya sendiri. Ia bukan lagi makhluk utuh yang hidup dari kasih, tetapi menjadi obyek dalam sistem sains yang mempreteli eksistensinya menjadi sekadar tubuh, sekadar fungsi, sekadar data. Padahal, manusia bukan hanya otak, bukan sekadar tubuh yang diberi nasi. Manusia adalah jiwa yang diciptakan untuk hidup dalam…

Kembalilah Menjadi Manusia Seutuhnya: Antara Jiwa, Nasi, dan Kecerdasan Hati

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Oleh: dr. Maximus Mujur, SpOG Di zaman yang mengagungkan kecanggihan teknologi dan membanggakan kecerdasan otak, manusia perlahan mulai kehilangan dirinya sendiri. Ia bukan lagi makhluk utuh yang hidup dari kasih, tetapi menjadi obyek dalam sistem sains yang mempreteli eksistensinya menjadi sekadar tubuh, sekadar fungsi, sekadar data. Padahal, manusia bukan hanya otak, bukan sekadar tubuh…

Keutuhan Manusia: Ketika Hati dan Otak Bicara

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Ada sesuatu yang ganjil dalam dunia modern: segala terasa semakin canggih, tapi manusia justru makin gamang. Kita bisa menciptakan robot yang berjalan, mobil tanpa sopir, bahkan kecerdasan buatan yang mampu menulis puisi. Tapi mengapa banyak orang tetap merasa kosong? Kenapa kebisingan kemajuan kadang tidak mampu menenangkan kegelisahan batin? Barangkali, jawabannya terletak bukan di luar…

Komunikasi Jiwa Ibu dan Jiwa Janin: Menjadi Bait Kehidupan

Oleh : dr.Maximus Mujur, Sp.OG Kehamilan bukan sekadar peristiwa biologis, melainkan sebuah ruang suci di mana jiwa ibu dan jiwa janin saling berjumpa dalam keintiman yang melampaui batas kata. Di dalam rahim, tumbuh bukan hanya tubuh baru, tetapi juga relasi yang sarat makna antara makhluk dan Sang Pencipta. Seorang ibu yang mengandung adalah seperti bait—tempat bersemayamnya kehadiran Ilahi yang memelihara,…

Menggali Kembali Makna Jiwa, Tubuh, dan Roh dalam Kehidupan Sehari-hari

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Dalam kehidupan modern, kita sering terjebak dalam cara pandang yang memisah-misahkan. Tubuh dipuja secara berlebihan, sementara jiwa dan roh diabaikan atau didefinisikan secara sempit. Padahal, manusia adalah satu kesatuan utuh: jiwa dan badan yang tidak bisa dipisahkan, digerakkan dan diilhami oleh roh. Penting untuk memahami bahwa manusia bukan hanya “badan yang memiliki jiwa” atau…

“Dengarkan Pesannya”: Renungan Dokter Kandungan setelah 30 Tahun Menemani Kehamilan

Oleh : dr. Maximus Mujur, Sp.OG Saya sudah lebih dari tiga dekade mendampingi para ibu menjalani kehamilan. Ribuan pasien telah saya temui, mendengar ceritanya, menenangkan kegelisahannya, dan menolong persalinannya. Dan kalau ada satu hal yang terus saya pelajari, itu adalah: kehamilan itu bukan cuma proses medis, tapi perjalanan jiwa. Sering sekali ibu-ibu muda datang dengan wajah cemas. “Dok, saya mual…

Revolusi Jiwa di Rahim: Saat Sains dan Cinta Bertemu

Oleh: dr. Maximus Mujur, Sp.OG Di balik layar monitor USG yang menampilkan detak jantung janin, ada sesuatu yang kerap luput dilihat: getaran batin yang saling terhubung antara ibu dan anak yang belum lahir. Kehamilan, yang sering dipahami sekadar sebagai proyek medis, sejatinya adalah sebuah perjumpaan spiritual — di mana dua jiwa saling menyapa, belajar, dan bertumbuh bersama. Rahim: Sekolah Pertama…